أهلا وسهلا في بيتي . . .

Jumat, 09 Agustus 2013

Bukan antara Cinta dan Cita-cita


 Bukan antara Cinta dan Cita-cita
Oleh: AbiebzHabib

            Pagi yang cerah dihiasi dengan kicauan burung yang merdu sekali. Tetesan embun yang menetes dari satu daun turun ke daun lainnya membuat suasana menjadi lebih indah. Setelah semalaman kota serang diguyur hujan yang deras, pagi ini menjadi pagi yang segar sekali. Lalu lalang kendaraan bermotor mulai banyak terdengar menghiasi jalan-jalan protokol kota serang.
Pagi itu tepat pukul 05.30 aku memacu sepeda ku di jalan protokol kota serang. Bubur ayam, menu sarapan yang aku cari pagi itu. Aku biasa membelinya di seberang depan Puskesmas serang.
^_^

            Oya perkenalkan aku adalah seorang mahasiswa di salah satu perguruan tinggi terkenal di kota serang. Nama ku Muhammad abdul mu’in. Aku adalah anak pertama dari 4 bersaudara. Aku terlahir dari keluarga yang bisa dibilang serba kecukupan ayah ku yang hanya petugas cleaning service di salah satu perusahan, penghasilannya tidak mencukupi untuk kebutuhan sehari-hari terlebih ibu ku yang hanya seorang pedagang gorengan keliling di kampung tempat tinggal ku. Penghasilannya hanya bisa digunakan untuk uang jajan ketiga adik ku yang masih duduk di bangku sekolah.
            Keadaan keluarga ku yang serba kecukupan tidak menyurutkan niat ku untuk menggapai cita-cita ku untuk sekolah tinggi. Saat lulus sd dulu aku memiliki cita-cita ingin dikenal orang banyak menjadi seorang public speaker yang terkenal. Aku pupuk cita-cita ku dengan mengikuti kegiatan ekskul public speaking baik ketika duduk di bangku smp atau pun saat duduk di bangku sma. Saking pengen jadi seorang public speaker saat waktu istirahat pun banyak aku habiskan hanya untuk berlatih berpidato. Aku tak segan mengajak teman-teman ku untuk melihat aku berlatih dan meminta penilaian mereka. Walau pun banyak dari teman2 ku yang menertawaiku dengan apa yang aku lakukan. Banyak dari mereka yang bilang aku hanya mimpi saja menjadi public speaker yang terkenal. Aku hanya membalasnya dengan senyuman dan tak menghiraukan cibiran tersebut aku anggap itu adalah sebuah tantangan bukan sebuah hinaan.
            Saat aku duduk di bangku sma. Waktu itu aku kelas 2. Karena kegigihan ku berlatih berpidato mulai aku duduk di bangku smp. Sampai aku sma kelas 1 mengikuti kegiatan ekskul public speaking Alhamdulillah aku terpilih sebagai perwakilan sekolah mengikuti kegiatan lomba pidato sekabupaten pandeglang yang diselenggarakan di gedung pancasila pandeglang. Betapa senangnya seorang anak cleaning service dan penjual gorengan dapat mewakili sekolah untuk mengikuti lomba pidato. 

Bersambung. . . .

***nantikan kisah lanjutan "Bukan antara Cinta dan Cita-cita" di kumcer Me & Friends terbit bulan september***

1 komentar:

  1. mudah2an kehadiran cerita ini dalam kumcer Me & Friends dapat memberi warna

    BalasHapus