Bukan antara Cinta dan Cita-cita
Oleh: AbiebzHabib
Pagi yang cerah dihiasi dengan
kicauan burung yang merdu sekali. Tetesan embun yang menetes dari satu daun
turun ke daun lainnya membuat suasana menjadi lebih indah. Setelah semalaman
kota serang diguyur hujan yang deras, pagi ini menjadi pagi yang segar sekali.
Lalu lalang kendaraan bermotor mulai banyak terdengar menghiasi jalan-jalan
protokol kota serang.
Pagi
itu tepat pukul 05.30 aku memacu sepeda ku di jalan protokol kota serang. Bubur
ayam, menu sarapan yang aku cari pagi itu. Aku biasa membelinya di seberang
depan Puskesmas serang.
^_^
Oya perkenalkan aku adalah seorang
mahasiswa di salah satu perguruan tinggi terkenal di kota serang. Nama ku Muhammad
abdul mu’in. Aku adalah anak pertama dari 4 bersaudara. Aku terlahir dari
keluarga yang bisa dibilang serba kecukupan ayah ku yang hanya petugas cleaning
service di salah satu perusahan, penghasilannya tidak mencukupi untuk kebutuhan
sehari-hari terlebih ibu ku yang hanya seorang pedagang gorengan keliling di
kampung tempat tinggal ku. Penghasilannya hanya bisa digunakan untuk uang jajan
ketiga adik ku yang masih duduk di bangku sekolah.
Keadaan keluarga ku yang serba
kecukupan tidak menyurutkan niat ku untuk menggapai cita-cita ku untuk sekolah
tinggi. Saat lulus sd dulu aku memiliki cita-cita ingin dikenal orang banyak
menjadi seorang public speaker yang terkenal. Aku pupuk cita-cita ku dengan mengikuti
kegiatan ekskul public speaking baik ketika duduk di bangku smp atau pun saat
duduk di bangku sma. Saking pengen jadi seorang public speaker saat waktu
istirahat pun banyak aku habiskan hanya untuk berlatih berpidato. Aku tak segan
mengajak teman-teman ku untuk melihat aku berlatih dan meminta penilaian
mereka. Walau pun banyak dari teman2 ku yang menertawaiku dengan apa yang aku
lakukan. Banyak dari mereka yang bilang aku hanya mimpi saja menjadi public
speaker yang terkenal. Aku hanya membalasnya dengan senyuman dan tak
menghiraukan cibiran tersebut aku anggap itu adalah sebuah tantangan bukan
sebuah hinaan.
Saat aku duduk di bangku sma. Waktu
itu aku kelas 2. Karena kegigihan ku berlatih berpidato mulai aku duduk di
bangku smp. Sampai aku sma kelas 1 mengikuti kegiatan ekskul public speaking
Alhamdulillah aku terpilih sebagai perwakilan sekolah mengikuti kegiatan lomba
pidato sekabupaten pandeglang yang diselenggarakan di gedung pancasila
pandeglang. Betapa senangnya seorang anak cleaning service dan penjual gorengan
dapat mewakili sekolah untuk mengikuti lomba pidato.
Bersambung. . . .
***nantikan kisah lanjutan "Bukan antara Cinta dan Cita-cita" di kumcer Me & Friends terbit bulan september***
mudah2an kehadiran cerita ini dalam kumcer Me & Friends dapat memberi warna
BalasHapus